KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga kelompok 5 sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia”
makalah ini merupakan salah satu matakuliah yang wajib ditempuh di Departemen Fakultas ilmu komunikasi Universitas MOESTOPO ( UPDMB ). Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi syarat mengikutu ujian tengah semester mata kuliah pendidikan pancasila
Dengan selesainya tugas ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Dosen : bapak sugimin
2. Seluruh anggota kelompok 5
3. Teman satu angkatan dan juga orangtua dari kelompok
kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami . Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Jakarta , 5 oktober 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Pancasila telah diterapkan dalam kehidupan masyarakat
Indonesia sehari-hari. Pancasila lahir 1 Juni 1945 dan ditetapkan pada tanggal
18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Pancasila
sebagai kepribadian bangsa sebenarnya merupakan perwujudan dari nilai - nilai
budaya milik bangsa Indonesia sendiri yang di yakini kebaikan dan kebenarannya
Pancasila digali
dari budaya bangsa sendiri yang sudah ada, tumbuh, dan berkembang berabad -
abad lamanya . Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai
dasar negara seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran,
kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang
mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.
Menyadari bahwa
untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu diusahakan
secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur
yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap
penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan,
baik di pusat maupun di daerah.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas Untuk mempersempit lingkup pembahasan dalam penyusunan makalah ini, maka penyusun membatasi masalah-masalah yang akan dibahas diantaranya
Berdasarkan latar belakang diatas Untuk mempersempit lingkup pembahasan dalam penyusunan makalah ini, maka penyusun membatasi masalah-masalah yang akan dibahas diantaranya
·
apa pengertian pancasila?
·
apa pengertian kepribadian bangsa ?
·
apa itu pengertian pancasila sebagai
kepribadian bangsa Indonesia?
·
bagaimana
penerapan pancasila di Indonesia yang dipengaruhi oleh globalisasi
1.3
Tujuan
penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
·
untuk
menjelaskan pengertian pancasila yang sebenarnya
·
untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan kepribadian bangsa
·
untuk
menjelaskan pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
·
untuk
menjelaskan pengaruh globalisasi
terhadap kepribadian bangsa Indonesia
1.4
Manfaat penulisan
Adapun
manfaat dari penulisan makalah ini sebagai berikut :
·
utuk
menambah pengetahuan tentang pengertian pancasila yang sebenarnya
·
untuk
memperluas pengetahuan mengnaipancasila sebagai
kepribadian bangsa Indonesia
·
untuk
menambah pengetahuan tentang penerapan pancasila di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian pancasila
Pengertian Pancasila secara
etimologis
Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari
Sansekerta dari India (bahasa kasta Brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah
bahasa Prakerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan
“Pancasila” memilki dua macam arti secara leksikal yaitu :
“panca” artinya “lima”
“syila” vokal I pendek
artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar”
“syiila” vokal i pendek artinya “peraturan
tingkah laku yang baik, yang penting atau yang senonoh”
Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia terutama
bahasa Jawa diartikan “susila “ yang memilki
hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”
yang dimaksudkan adalah adalah istilah “Panca Syilla” dengan vokal i pendek
yang memilki makna leksikal “berbatu sendi lima” atau secara
harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”. Adapun istilah “Panca Syiila” dengan
huruf Dewanagari bermakna 5 aturan tingkah laku yang penting.
Pengertian Pancasila menurut
para tokoh:
·
Notonegoro
Pancasila adalah dasar falsafah
negara indonesia, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pancasila merupakan
dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup
bangsa indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta
sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.
·
Muhammad Yamin
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti sendi, asas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. dengan demikian pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti sendi, asas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. dengan demikian pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.
·
Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa indonesia yang turun temurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. dengan demikian, pancasila tidak saja falsafah negara. tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.
Pancasila adalah isi jiwa bangsa indonesia yang turun temurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. dengan demikian, pancasila tidak saja falsafah negara. tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.
2.2 Pengertian kepribadian bangsa
Kepribadian adalah keseluruhan pola sikap, kebutuhan,
ciri-ciri kas dan prilaku seseorang. Pola berarti sesuatu yang sudah menjadi
standar atu baku, sehingga kalau di katakan pola sikap, maka sikap itu sudah
baku berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi yang di
hadapi. Atau keseluruhan sikap,
perasaan, ekspresi dan temparmen seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan
tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika di hadapan pada
situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan prilaku yang baku, atau
pola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya.
Bangsa adalah Perkumpulan orang yang
saling membutuhkan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu
wilayah. Persekutuan hidup dalam suatu negara bisa merupakan persekutuan hidup
mayoritas dan minoritas. Bangsa dalam arti sosiologis antropologis diikat oleh
ikatan – ikatan seperti ras, tradisi, sejarah, adat istiadat, agama atau
kepercayaan, bahasa dan daerah. Ikatan ini disebut ikatan primordial.
Jdi
dapat disimpulkan pengertian kepribadian bangsa adalah suatu ciri khas atau
pola sikap yang menjadi standart baku kumpulan beberapa orang yang saling
berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama secara konsisten dalam menghadapi
situasi apapun.
2.3 Pancasila Sebagai Kepribadian
Bangsa Indonesia
Menurut Dewan Perancang Nasional, yang dimaksudkan dengan kepribadian
Indonesia ialah : Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia, yang membedakan
bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas
bangsa Indonesia adalah pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan
bangsa Indonesia sepanjang masa.
Garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia yang ditentukan oleh
kehidupan budi bangsa Indonesia dan dipengaruhi oleh tempat, lingkungan dan
suasana waktu sepanjang masa. Walaupun bangsa Indonesia sejak dahulu kala
bergaul dengan berbagai peradaban kebudayaan bangsa lain (Hindu, Tiongkok,
Portugis, Spanyol, Belanda dan lain-lain) namun kepribadian bangsa Indonesia
tetap hidup dan berkembang. Mungkin di sana-sini, misalnya di daerah-daerah
tertentu atau masyarakat kota kepribadian itu dapat dipengaruhi oleh unsur-unsur
asing, namun pada dasarnya bangsa Indonesia tetap hidup dalam kepribadiannya
sendiri. Bangsa Indonesia secara jelas dapat dibedakan dari bangsa-bangsa lain.
Apabila kita memperhatikan tiap sila dari Pancasila, maka akan tampak dengan
jelas bahwa tiap sila Pancasila itu adalah pencerminan dari bangsa kita.
Demikianlah, maka Pancasila yang kita gali dari bumi Indonsia sendiri
salah satunya yaitu merupakan Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia,
karena Pancasila memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia dan tak
dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang dapat
membedakan bangsa Indonesia dari bangsa yang lain. Terdapat kemungkinan bahwa
tiap-tiap sila secara terlepas dari yang lain bersifat universal, yang juga dimiliki
oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila yang merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas bangsa
Indonesia.
Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat
adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di
dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu
dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman,
tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang
merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
Oleh karena itu yang penting adalah bagaimana kita memahami, menghayati
dan mengamalkan Pancasila dalam segala segi kehidupan. Tanpa ini maka Pancasila
hanya akan merupakan rangkaian kata-kata indah yang tertulis dalam Pembukaan
UUD 1945, yang merupakan perumusan yang beku
dan mati, serta tidak mempunyai arti bagi kehidupan bangsa kita.
Apabila Pancasila tidak menyentuh kehidupan nyata, tidak kita rasakan
wujudnya dalam kehidupan sehari-hari, maka lambat laun kehidupannya akan kabur
dan kesetiaan kita kepada Pancasila akan luntur. Mungkin Pancasila akan hanya
tertinggal dalam buku-buku sejarah Indonesia. Apabila ini terjadi maka segala
dosa dan noda akan melekat pada kita yang hidup di masa kini, pada generasi
yang telah begitu banyak berkorban untuk menegakkan dan membela Pancasila.
2.4 Contoh
kasus ironisnya apresiasi pancasila
sebagai kepribadian bangsa akibat dari
globalisasi
Karikatur kasus
:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik
dari UI, Boni Hargens menegaskan, kasus korupsi yang dilakukan oleh mantan
Bendahara Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin harus dituntaskan. Semangat ini,
ujarnya, terkait dengan politik kekuasaan dan demokrasi di republik ini.
"Kasus Nazar ini adalah
sampel kasus korupsi politik yang sangat sempurna dari aspek pelaku, modus
operandinya dan tentu sarat kekuasaan. Bahwa memang, ada kejanggalan dalam
kasus Nazaruddin," kata Boni dalam dialog kenegaraan di Gedung MPR/DPR,
Rabu (24/08/2011).
Boni mengurai, modus yang pertama
mulai dari proses penangkapannya, hingga mantan Bendahara Umum Partai Demokrat,
Muhammad Nazaruddin dibawa pulang ke Indonesia.
"Saya menarik kesimpulan
bahwa ada rekayasa fakta hukum. Begitu Nazaruddin masuk Indonesia, fakta
hukumnya sudah di reformulasi, sudah di rekayasa, sehingga kalau Nazar diam,
maka itu something logik (logis)," tegasnya.
"Dan kalau kemudian Nazar
mengeluarkan surat, itu juga logis. Tetapi, kalau Presidennya bereaksi, ini
menjadi pertanyaan menarik," katanya lagi.
Yang pasti, lanjut Boni, sebagai
saksi emas, Nazaruddin perlu dilindungi dari upaya intimidasi dan teror. Selain
itu, independensi KPK juga harus betul-betul dijaga.
Dalam teori korupsi Boni
menjelaskan, kasus korupsi Nazaruddin yang terjadi di negara berkembang seperti
di Indonesia perlu dikonfirmasi tentang pola kerja korupsinya.
"Korupsi politik selalu
merupakan kerja kolektif yang melibatkan aktor-aktor konvensional seperti
partai politik, birokrasi, kapitalis di luar sistem politiknya. Kliennya nonkapitalis.
Siapa mereka? yayasan dan lembaga-lembaga lain yang bukan kelompok bisnis dan
juga bukan parpol," kata Boni Hargens.
Komentar mengenai kasus
Di
Era globalisasi yang sedang terjadi seperti sekarang ini , cenderung melebur
semua identitas menjadi satu, yaitu tatanan dunia baru. Masyarakat Indonesia
ditantang untuk makin memperkokoh jatidirinya. Bangsa Indonesia pun dihadapkan
pada problem krisis identitas . faktanya sering kita jumpai masyarakat
Indonesia yang dari segi perilaku sama sekali tidak menampakkan identitas
mereka sebagai masyarakat Indonesia dimana salah
satu contoh kasus nazaruddin sebagai pelaku korupsi. Padahal bangsa ini
mempunyai identitas yang jelas, yang berbeda dengan kapitalis dan komunis,
yaitu PANCASILA.
Maka, seharusnya seluruh perilaku, sikap,
dan kepribadian adalah berlandaskan kepada nilai-nilai Pancasila. Dengan begitu
kita menjadi bangsa yang besar tetapi masyarakat Indonesia tidak menampilkan
identitas ini sesungguhnya berarti Pancasila tidak dilaksanakan dalam berkehidupan
di masyarakat, seolah tidak adanya apresiasi yang dilandaskan jiwa nasionalisme
oleh bangsa ini, sungguh ironis.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa
Indonesia diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan
sikap mental. Sikap mental dan tingkah laku mempunyai cirri khas artinya dapat
dibedakan dengan bangsa lain. Ciri khas ini lah yang dimaksud dengan
“KEPRIBADIAN”.
Bangsa indonesia secara jelas dapat
dibedakan dari bangsa-bangsa lain. Apabila kita memperhatikan tiap sila dari pancasila,
maka akan tampak dengan jelas bahwa tiap sila pancasila itu adalah pencerminan dari bangsa kita.terdapat kemungkinan
bahwa tiap tiap sila bersifat UNIVERSAL yang juga dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di
dunia ini, akan tetapi kelima sila yang merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Oleh karena itu yang terpenting adalah
bagaimana kita memahami, menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan. Tanpa
ini maka pancasila hanyalah sekedar rangkaian kata – kata yang tercantum
dalam UUD 1945 yang merupakan perumusan yang beku dan mati serta tidak memiliki
arti penting dalam kehidupan bangsa Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
paparan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan :
1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme
dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan
berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut
terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
2. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri
sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat
3. akibat adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin
dalam globalisasi ekonomi dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan
miskin.
4 Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian
antarperilaku sesame warga memicu timbulnya kasus korupsi .
PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA
Disusun guna memenuhi tugas : PANCASILA
dari bapak Dosen:SUGIMIN
Disusun oleh : KELOMPOK I
Ketua :201341409 JERNIMA L SIHOMBING
Sekretaris :201341252 FRIZHAN JULIO
Anggota : 201141506 SALOMO EDOPRILIANTO
201241248 DHENI NURUL ADNAN
201241276 MUHAMMAD RIZQY R.P
201241313 NINO PRIONO
201341111 RYAN AZURY
201341176 JERRY ANDI M
201341212 ADE NOVIA
201341214 FAISAL AKBAR
201341423 RAYINDRA SATYABRATA
201141099 RIZKY FAJAR PUTRA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA)
JAKARTA2013/2014
mohon ijin untuk dijadikan referensi tugas saya
ReplyDelete