Friday, December 20, 2013

MAKALAH PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA




KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga kelompok 5 sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia”

makalah  ini merupakan salah satu matakuliah yang wajib ditempuh di Departemen Fakultas ilmu komunikasi Universitas MOESTOPO ( UPDMB ). Tugas makalah  ini disusun untuk memenuhi syarat mengikutu ujian tengah semester mata kuliah pendidikan pancasila

Dengan selesainya tugas  ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Dosen : bapak sugimin

2. Seluruh anggota kelompok 5

3. Teman satu angkatan dan juga orangtua dari kelompok

kami  menyadari bahwa makalah ini  masih banyak kekurangan baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami . Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.





Jakarta ,  5 oktober   2013






BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar belakang
Pancasila telah diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. Pancasila lahir 1 Juni 1945 dan ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Pancasila sebagai kepribadian bangsa sebenarnya merupakan perwujudan dari nilai - nilai budaya milik bangsa Indonesia sendiri yang di yakini kebaikan dan kebenarannya
Pancasila digali dari budaya bangsa sendiri yang sudah ada, tumbuh, dan berkembang berabad - abad lamanya . Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.
Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.
1.2   Rumusan masalah
       Berdasarkan latar belakang diatas
Untuk mempersempit lingkup pembahasan dalam penyusunan makalah ini, maka penyusun membatasi masalah-masalah yang akan dibahas diantaranya
·         apa pengertian pancasila?  
·         apa pengertian kepribadian bangsa ?
·         apa itu pengertian pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia?
·         bagaimana penerapan pancasila di Indonesia yang dipengaruhi oleh globalisasi


1.3              Tujuan penulisan
  Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
·         untuk menjelaskan pengertian pancasila yang sebenarnya
·         untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kepribadian bangsa
·         untuk menjelaskan pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
·         untuk menjelaskan pengaruh globalisasi terhadap kepribadian bangsa Indonesia

1.4               Manfaat penulisan

Adapun  manfaat dari penulisan makalah ini sebagai berikut :

·         utuk menambah pengetahuan tentang pengertian pancasila yang sebenarnya
·         untuk memperluas pengetahuan mengnaipancasila sebagai  kepribadian bangsa Indonesia
·         untuk menambah pengetahuan tentang penerapan pancasila di Indonesia














BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian pancasila
Pengertian Pancasila secara etimologis
Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari Sansekerta dari India (bahasa kasta Brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan “Pancasila” memilki dua macam arti secara leksikal yaitu :
panca” artinya “lima
syila” vokal I pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar
syiila” vokal i pendek artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang senonoh
Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia terutama bahasa Jawa diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila” yang dimaksudkan adalah adalah istilah “Panca Syilla” dengan vokal i pendek yang memilki makna leksikal “berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”. Adapun istilah “Panca Syiila” dengan huruf Dewanagari bermakna 5 aturan tingkah laku yang penting.
Pengertian Pancasila menurut para tokoh:
·         Notonegoro
            Pancasila adalah dasar falsafah negara indonesia, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.

·         Muhammad Yamin
            Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti sendi, asas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. dengan demikian pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.

·         Soekarno
            Pancasila adalah isi jiwa bangsa indonesia yang turun temurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. dengan demikian, pancasila tidak saja falsafah negara. tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.

2.2 Pengertian kepribadian bangsa
        Kepribadian adalah  keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-ciri kas dan prilaku seseorang. Pola berarti sesuatu yang sudah menjadi standar atu baku, sehingga kalau di katakan pola sikap, maka sikap itu sudah baku berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi yang di hadapi. Atau  keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan temparmen seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika di hadapan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan prilaku yang baku, atau pola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya.
            Bangsa adalah Perkumpulan orang yang saling membutuhkan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu wilayah. Persekutuan hidup dalam suatu negara bisa merupakan persekutuan hidup mayoritas dan minoritas. Bangsa dalam arti sosiologis antropologis diikat oleh ikatan – ikatan seperti ras, tradisi, sejarah, adat istiadat, agama atau kepercayaan, bahasa dan daerah. Ikatan ini disebut ikatan primordial.
            Jdi dapat disimpulkan pengertian kepribadian bangsa adalah suatu ciri khas atau pola sikap yang menjadi standart baku kumpulan beberapa orang yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama secara konsisten dalam menghadapi situasi apapun.

2.3  Pancasila Sebagai  Kepribadian Bangsa Indonesia
Menurut Dewan Perancang Nasional, yang dimaksudkan dengan kepribadian Indonesia ialah : Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia, yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa.
Garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia yang ditentukan oleh kehidupan budi bangsa Indonesia dan dipengaruhi oleh tempat, lingkungan dan suasana waktu sepanjang masa. Walaupun bangsa Indonesia sejak dahulu kala bergaul dengan berbagai peradaban kebudayaan bangsa lain (Hindu, Tiongkok, Portugis, Spanyol, Belanda dan lain-lain) namun kepribadian bangsa Indonesia tetap hidup dan berkembang. Mungkin di sana-sini, misalnya di daerah-daerah tertentu atau masyarakat kota kepribadian itu dapat dipengaruhi oleh unsur-unsur asing, namun pada dasarnya bangsa Indonesia tetap hidup dalam kepribadiannya sendiri. Bangsa Indonesia secara jelas dapat dibedakan dari bangsa-bangsa lain. Apabila kita memperhatikan tiap sila dari Pancasila, maka akan tampak dengan jelas bahwa tiap sila Pancasila itu adalah pencerminan dari bangsa kita.
Demikianlah, maka Pancasila yang kita gali dari bumi Indonsia sendiri salah satunya yaitu merupakan  Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, karena Pancasila memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang dapat membedakan bangsa Indonesia dari bangsa yang lain. Terdapat kemungkinan bahwa tiap-tiap sila secara terlepas dari yang lain bersifat universal, yang juga dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
Oleh karena itu yang penting adalah bagaimana kita memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam segala segi kehidupan. Tanpa ini maka Pancasila hanya akan merupakan rangkaian kata-kata indah yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, yang merupakan perumusan yang beku dan mati, serta tidak mempunyai arti bagi kehidupan bangsa kita.
Apabila Pancasila tidak menyentuh kehidupan nyata, tidak kita rasakan wujudnya dalam kehidupan sehari-hari, maka lambat laun kehidupannya akan kabur dan kesetiaan kita kepada Pancasila akan luntur. Mungkin Pancasila akan hanya tertinggal dalam buku-buku sejarah Indonesia. Apabila ini terjadi maka segala dosa dan noda akan melekat pada kita yang hidup di masa kini, pada generasi yang telah begitu banyak berkorban untuk menegakkan dan membela Pancasila.



2.4  Contoh kasus ironisnya  apresiasi pancasila sebagai kepribadian bangsa  akibat dari globalisasi
Karikatur kasus
http://1.bp.blogspot.com/-LuQXW_5cayQ/T2ier6fp0xI/AAAAAAAAAEo/miQY2YlZVgs/s1600/karikatur-081211-rekening-pns.jpg
:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari UI, Boni Hargens menegaskan, kasus korupsi yang dilakukan oleh mantan Bendahara Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin harus dituntaskan. Semangat ini, ujarnya, terkait dengan politik kekuasaan dan demokrasi di republik ini.
"Kasus Nazar ini adalah sampel kasus korupsi politik yang sangat sempurna dari aspek pelaku, modus operandinya dan tentu sarat kekuasaan. Bahwa memang, ada kejanggalan dalam kasus Nazaruddin," kata Boni dalam dialog kenegaraan di Gedung MPR/DPR, Rabu (24/08/2011).
Boni mengurai, modus yang pertama mulai dari proses penangkapannya, hingga mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin dibawa pulang ke Indonesia.
"Saya menarik kesimpulan bahwa ada rekayasa fakta hukum. Begitu Nazaruddin masuk Indonesia, fakta hukumnya sudah di reformulasi, sudah di rekayasa, sehingga kalau Nazar diam, maka itu something logik (logis)," tegasnya.
"Dan kalau kemudian Nazar mengeluarkan surat, itu juga logis. Tetapi, kalau Presidennya bereaksi, ini menjadi pertanyaan menarik," katanya lagi.
Yang pasti, lanjut Boni, sebagai saksi emas, Nazaruddin perlu dilindungi dari upaya intimidasi dan teror. Selain itu, independensi KPK juga harus betul-betul dijaga.
Dalam teori korupsi Boni menjelaskan, kasus korupsi Nazaruddin yang terjadi di negara berkembang seperti di Indonesia perlu dikonfirmasi tentang pola kerja korupsinya.
"Korupsi politik selalu merupakan kerja kolektif yang melibatkan aktor-aktor konvensional seperti partai politik, birokrasi, kapitalis di luar sistem politiknya. Kliennya nonkapitalis. Siapa mereka? yayasan dan lembaga-lembaga lain yang bukan kelompok bisnis dan juga bukan parpol," kata Boni Hargens.
Komentar mengenai kasus
 Di Era globalisasi yang sedang terjadi seperti sekarang ini , cenderung melebur semua identitas menjadi satu, yaitu tatanan dunia baru. Masyarakat Indonesia ditantang untuk makin memperkokoh jatidirinya. Bangsa Indonesia pun dihadapkan pada problem krisis identitas . faktanya sering kita jumpai masyarakat Indonesia yang dari segi perilaku sama sekali tidak menampakkan identitas mereka sebagai masyarakat Indonesia dimana salah satu contoh kasus nazaruddin sebagai pelaku korupsi. Padahal bangsa ini mempunyai identitas yang jelas, yang berbeda dengan kapitalis dan komunis, yaitu PANCASILA.
Maka, seharusnya seluruh perilaku, sikap, dan kepribadian adalah berlandaskan kepada nilai-nilai Pancasila. Dengan begitu kita menjadi bangsa yang besar tetapi masyarakat Indonesia tidak menampilkan identitas ini sesungguhnya berarti Pancasila tidak dilaksanakan dalam berkehidupan di masyarakat, seolah tidak adanya apresiasi yang dilandaskan jiwa nasionalisme oleh bangsa ini, sungguh ironis.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan sikap mental. Sikap mental dan tingkah laku mempunyai cirri khas artinya dapat dibedakan dengan bangsa lain. Ciri khas ini lah yang dimaksud dengan “KEPRIBADIAN”.
Bangsa indonesia secara jelas dapat dibedakan dari bangsa-bangsa lain. Apabila kita memperhatikan tiap sila dari pancasila, maka akan tampak dengan jelas bahwa tiap sila pancasila itu adalah pencerminan dari bangsa kita.terdapat kemungkinan bahwa tiap tiap sila bersifat UNIVERSAL yang juga dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Oleh karena itu yang terpenting adalah bagaimana kita memahami, menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan. Tanpa ini maka pancasila hanyalah sekedar rangkaian kata –  kata yang tercantum dalam UUD 1945 yang merupakan perumusan yang beku dan mati serta tidak memiliki arti penting dalam kehidupan bangsa Indonesia.


















BAB III
                                                    PENUTUP      

3.1 Kesimpulan
            Berdasarkan paparan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan :
1.      Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
2.      Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat
3.      akibat adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin dalam globalisasi ekonomi dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin.
4      Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesame warga memicu timbulnya kasus korupsi .

















PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA
Disusun guna memenuhi tugas : PANCASILA
dari bapak Dosen:SUGIMINhttp://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/f/fe/Logo_Universitas_Dr._Moestopo.png/150px-Logo_Universitas_Dr._Moestopo.png

Disusun oleh  : KELOMPOK  I
Ketua          :201341409         JERNIMA L SIHOMBING
Sekretaris  :201341252 FRIZHAN JULIO
Anggota    :         201141506 SALOMO EDOPRILIANTO
201241248 DHENI NURUL ADNAN
201241276 MUHAMMAD RIZQY R.P
201241313 NINO PRIONO
201341111 RYAN AZURY
201341176 JERRY ANDI M
201341212 ADE NOVIA
201341214 FAISAL AKBAR
201341423 RAYINDRA SATYABRATA
                    201141099 RIZKY FAJAR PUTRA

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI 
UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA)
JAKARTA2013/2014

1 comment: